13 April 2025 - 21:20
Syaikh Abdul Fattah al-‘Awari: Apa yang Terjadi di Gaza adalah Aib bagi Umat Muhammad

Anggota Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah Universitas al-Azhar menyatakan: Apa yang menimpa keluarga-keluarga pejuang, sabar, dan teguh kami di Palestina dan Gaza membuat dahi kemanusiaan tertunduk malu. Ini adalah aib bagi umat manusia dan aib bagi umat Muhammad, umat yang jumlahnya hampir dua miliar jiwa dan berkata: “Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullāh.”

Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Syaikh Dr. Abdul Fattah al-‘Awari, mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan anggota Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah Universitas al-Azhar berkata: Islam telah mensyariatkan jihad dan Allah telah mengizinkan perang demi membela tanah air. Dalam membela tanah air, seseorang menjaga agamanya, hartanya, jiwanya, kehormatannya, dan akalnya.

Dalam khutbah salat Jumat di Masjid Jami’ al-Azhar, ia menambahkan: Jika – na’udzubillāh – tanah air-tanah air hancur, maka di manakah lima kebutuhan pokok dalam syariat kita akan dijaga? Ya, tanah air, wahai para tuan!

Al-‘Awari menyatakan: Islam ketika mensyariatkan perang, tidak melakukannya untuk menguasai sumber daya bangsa lain, tidak pula untuk mengusir anak-anak bangsa itu, dan bukan untuk mengusir mereka dari rumah dan tanah air mereka. Sejarah adalah saksi paling jujur.

Ia melanjutkan: Tidak pernah tercatat dalam sejarah bahwa kaum Muslimin menaklukkan suatu negeri atau memasuki suatu wilayah dan lalu mengusir penduduknya – tidak pernah! Sebab Islam adalah agama perdamaian dan keamanan, agama yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan, menjaga peradaban, warisan, dan agama-agama lain.

Al-‘Awari menegaskan bahwa jihad dalam Islam disyariatkan untuk menjaga semua nilai tersebut.

Ia pun membacakan ayat Al-Qur’an:

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dizalimi; dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka. (Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: 'Tuhan kami adalah Allah'. Dan sekiranya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pastilah telah dihancurkan biara-biara, gereja-gereja, sinagog-sinagog, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Dan sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa."

Anggota Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah Universitas al-Azhar berkata: Apa yang menimpa keluarga-keluarga pejuang, sabar, dan teguh kami di Palestina dan Gaza membuat dahi kemanusiaan tertunduk malu. Ini adalah aib bagi umat manusia dan aib bagi umat Muhammad, umat yang jumlahnya hampir dua miliar jiwa dan berkata: “Lā ilāha illallāh Muhammadur Rasūlullāh.”

Ulama Mesir ini menambahkan: Mereka yang membunuh, membuat lapar, menggiling (menghancurkan), membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua mereka, menghancurkan rumah-rumah mereka, menebang pohon-pohon mereka dan memusnahkan pertanian mereka... di manakah hati nurani kemanusiaan? Di manakah persatuan umat Islam? Di manakah umat Arab?

Al-‘Awari di akhir khutbahnya menekankan: Setiap manusia yang menghormati martabat manusia dan kemanusiaan, wajib bangkit untuk membela orang-orang yang dizalimi ini.

Ia berdoa untuk kemenangan rakyat Palestina dan kehancuran kaum Zionis terkutuk, dan berkata:

“Ya Allah! Hitunglah mereka satu per satu, dan binasakanlah mereka semua, jangan sisakan seorang pun. Ya Allah! Balaslah mereka, dan juga setiap orang yang membantu mereka dan meridhai tindakan mereka.”

Para jemaah salat mengaminkan doa-doa tersebut dengan suara lantang dan raut wajah mereka memperlihatkan duka mendalam.

Your Comment

You are replying to: .
captcha